BROWSING

bagaimana anda mencari teman dan bagaimana mempengaruhi orang lain

  • APALAGI YANG KURANG

Blogger news

kenapa anda buka ini

Powered By Blogger
AHMAD TARMIZI. Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
BUNGO, JAMBI, Indonesia
PT. BRO adalah grup perusahaan pemilik beberapa iup eksplorasi dan iup op, perusahaan ekplorasi, perusahaan kontraktor tambang dan trading batubara di Sumatera HP. O82380937425, Email. ptbumiresourcesorland@yahoo.co.id dan Grup Perusahaan Pupuk Non Subsidi dan Dolomite dari Gresik ,

TAK TAHU MENJADI TAHU

KEBESARAN TUHAN YANG MAHA KUASA

LONDON - Sekumpulan saintis Britain menemui sebatang sungai yang keenam terbesar di dunia di bawah Laut Hitam di Mediterranean, lapor sebuah akhbar semalam.

Jika sungai itu terdapat di daratan, para saintis menganggarkan ia akan menjadi yang keenam terbesar di dunia berdasarkan jumlah air yang mengalir.

Menurut pasukan penyelidik dari Universiti Leeds, Britain, sungai itu membawa air masin dan enapan.

Pasukan penyelidik itu menggunakan sebuah kapal selam robot untuk mengimbas sungai tersebut dekat Turki.

Sungai bawah laut itu yang satu-satunya yang ditemui setakat ini mengalir dari air masin yang melalui Selat Bosphorus dari Laut Mediterranean ke Laut Hitam.

Semasa melalui Laut Hitam itu, airnya mengandungi kandungan garam yang kurang.

Penemuan itu akan menjelaskan kenapa kehidupan boleh hidup di laut dalam yang terletak jauh dari air yang kaya dengan khasiat.

Ketua pasukan penyelidik itu, Dr. Dan Parsons memberitahu akhbar Sunday Telegraph, pada setiap saat, sungai bawah laut itu membawa 22,000 kubik air yang melalui terowong bawah tanah.

Menurutnya, jumlah itu 10 kali ganda lebih besar daripada sungai terbesar di Eropah, Sungai Rhine.

Sungai yang terpanjang di dunia ketika ini ialah Sungai Nil diikuti dengan Amazon, Yangtze, Mississippi-Missouri, Yenisei-Angara Selenga di Rusia dan Mongolia serta Sungai Kuning di China. - Agensi




Sungai Dalam Laut
Subhanallah...Sungai Dalam Laut

*

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.


Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (“Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” surat Ar-Rahman ayat 19-20)


Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53.

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)


Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar...